Senoktah Hikmah Menggoreng Kerupuk


bismillahirrohmanirrohim..alhamdulillahilladzi bi'nimatihi tatimmush sholihaat..

ini adalah hal yang menyenangkan sekaligus sebagai bahan instropeksi mungkin. kadang dalam aktifitas keseharian Allah sering kali menitipkan berbagai hikmah dari setiap aktifitas ciptaanNya, namun sering kali kita tak dapat memotretnya hanya karena kita tak fokus dengan apa yang tengah kita kerjakan dan atau banyaknya kelalaian diri kala itu. Meski Adakalanya kita sering menangkap hikmah-hikmah tersebut akan tetapi kita lupa untuk mengabadikannya dalam memoar kehidupan ini sehingga akhirnya hikmah yang telah terkemuka di hadapan kita seringkali hilang tanpa bekas atau dengan kata lain tidak menjadikan hati dan kebijaksanaan diri lebih hidup.

ahad pagi kemarin ketika ditugaskan untuk menggoreng kerupuk udang, tiba-tiba Allah SWT menitipkan senoktah hikmah kepada diri ini yang selanjutnya sempat menyita ruang-ruang kosong pikiran hari itu. Ini dia, semoga yang senoktah ini dapat berkembang menjadi segumpalan kebermanfaatan yang baik bagi sesama.

tahu kerupuk udang? yang 1/4 kg mungkin di pasaran harganya sekitar 5000-8000, nah seperti biasanya aktivitas menggoreng kerupuk ini pun berjalan sebagaimana lazimnya. Dimasukkan sekitar 5-7 keping kerupuk (kerupuk ukuran kecil bukan yang untuk kerupuk besek/berkat ya) ke dalam penggorengan (ukuran sedang/agak besar) agar baik hasil mekaran gorengnya, begitu hasil didikan (alm.) ibu di rumah untuk menggoreng kerupuk jenis ini. tapi lihat ukuran penggorengan dan kerupuknya juga siy..

suatu ketika, sekantung plastik berisi 1/4 kg kerupuk tersebut habis, karena masih ada satu kantung lagi yang perlu dibuka dan digoreng, lalu dengan sukarela temanku membantu untuk membukakan pembungkusnya dan langsung menuangkannya ke dalam penggorengan dengan minyak yang masih memanas di atas kompor yang menyala. bantuannya yang terakhir itu cukup membuatku kaget dan spontan kukatakan padanya "kebanyakan mba" dengan lembut dan pelan, namun beliau pun sepertinya rada kaget "oh, kebanyakan ya?" kemudian dalam hitungan detik setelah melihat kerupuk yang melimpah ruah di penggorengan beliau pun pergi ke ruangan lain. (waduh, kayaknya tadi halus dah ngomongnya.tapi alhamdulillah beliau ngga tersinggung kok. hanya mungkin cuma gregetan aja kali ya, kok dikit-dikit gitu..hehehe..) karena beliau memasukkan kerupuknya sangat  banyak sekitar 20-an langsung ditenggelamkan ke dalam minyak panas tersebut, alhasil menumpuklah dan tidak mekar dengan optimal, bentuknya pun banyak yang menggulung.

Analisa sederhana proses penggorengan kerupuk tersebut:
  1. jika kerupuk jenis ini dimasukkan dalam penggorengan dengan minyak yang cukup panas untuk menggoreng dalam jumlah yang banyak lebih dari 7-8 pada ukuran penggorengan besar untuk skala masakan di rumah (waduh, nomor ukurannya ga hapal) maka ketika menggoreng kerupuk itu akan menggulung dan menumpuk sehingga dapat mengakibatkan tidak meratanya hasil gorengan; bisa ada yang bantat atau tidak matang sempurna. sebab kerupuk ini kekurangan ruang untuk berkembang optimal dan kekurangan minyak untuk mematangkannya.
  2. jika kerupuk jenis ini dimasukkan dalam penggorengan dengan minyak yang cukup panas untuk menggoreng dalam jumlah yang cukup antara 5-7 pada ukuran penggorengan besar untuk skala masakan di rumah (waduh, nomor ukurannya ga hapal) maka ketika menggoreng kerupuk itu akan berkembang dengan baik, optimal dan rata alias tidak menggulung. lebih cantik hasilnya. mengapa? sebab dalam kondisi demikian kerupuk memiliki ruang berkembang yang cukup untuk mekarnya dan kematangan pun sempurna karena minyak merata terendam pada dirinya (baca:kerupuk).

Keterkaitan dengan kehidupan manusia khususnya aktivis kebaikan:
  1. jika dalam suatu tempat yang sama banyak memiliki aktivis maka itu berita baik, namun hal ini bisa berkembang menjadi hal yang tidak baik jika jumlah aktivis terlalu banyak. sehingga akhirnya aktivis tersebut kehabisan momen untuk berkarya atau dengan kata lain mengeliminasi momentum kepahlawanannya.  
  2. jika dalam suatu tempat memiliki jumlah aktivis yang proporsional maka ini adalah hal yang sangat baik, sehingga akhirnya setiap aktivis optimal dalam memanfaatkan momentum kepahlawanannya dan baik dalam mengembangkan kapasitas dirinya. sebab masing-masing menyadari peluang besar yang ada di hadapannya untuk menciptakan sejarah menyesuaikan dengan mercusuar kelompoknya. akhirnya, semua terberdayakan dengan baik dan memiliki kekuatan yang berpengaruh, bukan lagi kekuatan selayaknya buih air.
  3. panasnya minyak mengingatkan akan panasnya minuman yang akan diberikan bagi setiap penghuni neraka sebagai balasan yang telah Allah janjikan bagi penghuninya...na'udzubillahi min dzalik...allahumma faghfirli..
semoga bisa dicerna ya, maaf ngga bisa mengupas lebih banyak dalam kesempatan ini.


lalu dalam hitungan sekitar 20-40 menit, selesailah aktivitas menggoreng. dan semuanya lega, setelah semuanya berfikir dengan teknik yang digunakan akan memakan waktu yang sangat  lama. tapi nyatanya, tetap memakai waktu yang normal, hasilnya pun terlihat  optimal. Thank YOU, ALLAH SWT... Alhamdulillah.
7 November 2011 pukul 14:08 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PULANG

Prototipe Guru Indonesia Abad 21

Bekal Nikah eps. 3