GEISHA

Baik, kali ini kita tak membahas Geisha sebagaimana definisi aslinya.. Melainkan akan bahas judul lagu terbaru dari grup band Geisha hehehe... Yup, yang berjudul "Lumpuhkan ingatanku"..

Kenal lagu ini dari curhatan keponakan yang tengah kasmaran hehe.. Pertama kali dengar judulnya, otak ini langsung bereaksi ga respect gitu deh hehehe...
"Kok mau ya jadi lemah ingatan gitu (eh, kalo lemah ingatan bukannya pikun yak wakakaka) ?"
Sayang banget rasanya, masih muda tapi sudah minta hal begitu...ckckckc
Makanya mikir yang lebih bernilai tinggi dunk, komentarku dalam hati hahaa..
Namun setelah didengarkan seluruh lirik dan coba memahami isi lagu ternyata masalah klasik ya hahaha... Kisah tentang seseorang yang ngga kuasa, tak berdaya mengendalikan cintanya terhadap orang yang dicintainya hingga akhirnya memilih untuk menjauh dan melupakan agar tak semakin sakit. Sungguh menyedihkan. Namun memang itu keputusan yang terbaik ( keputusan untuk menjauhi dan mengakhiri kisah itu, masih belum ada ikatan nikah ini..woles lah hehee)

Melupakan untuk sesuatu yang berharga atau kita anggap sangat berpengaruh, penting dalam hidup biasanya tak mudah. Meski banyak yang salah kaprah memahami hal ini.
Melupakan adalah kerja tim. Otak, logika, hati dan raga juga faktor penentu dalam keberhasilan melupakan sesuatu. Dan ini bukan hal yang sulit sejatinya. Sebab otak manusia itu kan pola kerjanya seperti komputer.  Pernah liat cara kerja recent documents di computer kan.. File yang baru dibuka  akan berada di posisi teratas, sementara yang sudah lama akan berada di bawah dan selanjutnya menghilang bila tak dibuka lagi. Begitu pula dengan cara kerja memori otak manusia, bila ingin melupakan sesuatu cukup dengan sibukkan pikiran kita dengan banyak hal sehingga terlupakan hal yang kita targetkan. Buka banyak file baru hingga file lama itu hilang dari ruang display ingatan kita, hehe...

Jadi, jangan minta lumpuhkan ingatan dirimu ya.. Khawatirnya semua kemampuan mengingatmu jadi benar-benar tak berfungsi lagi.. Betapa merugi dan sengsaranya bila itu terjadi.. Na'udzubillahi min dzalik..

Perbanyak dzikir dan menulislah ... :)
Atau sibukkan diri dengan berbagai aktifitas bila memungkinkan.
Oia, menulis kan ga harus nge-blog ya atau sejenisnya.. Dengan membuat status, tweet atau serial tweet  itu juga sudah bisa termasuk aktifitas menulis..
Dan kalau mau diawali dengan curhat tentang hal yang mau dilupakan ya boleh saja, jadi semacam monolog :) anggap saja apa yang sudah dituangkan dalam tulisan itu adalah hal yang sudah terbuang dari pikiran kita, perkuat tekad untuk ini. Well, anggap aja sampah.. Yang sudah layak dibuang dan disingkirkan sejauh mungkin. Tapi ga layak di daur ulang, hehehe...

Ok, cukup dulu ya... Semoga bermanfaat :)
Sekian.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

PULANG

Prototipe Guru Indonesia Abad 21

Bekal Nikah eps. 3