Secercah Opini
Semalam tadi berita duka kembali diterima warga Jakarta, khususnya saya yang memang saat ini masih berada di sini bersama keluarga..
Berita duka masih tentang gunung berapi. Belum habis dan berakhir duka bencana meletusnya gunung Sinabung di Sulawesi, kini ada lagi berita serupa dari Gunung kelud di Kediri, Jawa Timur.
Hal ini mengingatkan saya kembali akan sebuah info beberapa tahun silam, akan beberapa peristiwa bencana gunung dan tsunami beberapa gunung berturut-turut. Negara kita, Indonesia ini memang berada di busur Sirkum Pasifik dari Jalur Sirkum Mediterania. Bentangan jalur pegunungan ini untuk Indonesia yang dimulai dari Sumatera hingga Papua memang dipenuhi titik gunung berapi kategori aktif pada umumnya, bahkan beberapa di antaranya ada di dalam laut yang artinya juga berpotensi besar terjadi tsunami, wuih..
Namun, bila melihat peta jalurnya yang memanjang dari ujung Sumatera hingga Papua itu untuk titik gunung mati alias tidak aktif hanya segelintir saja, tidak lebih dari lima sepertinya. Untuk lebih jelas dan detailnya akan penjelasan jalur ini silakan selancar aja ya di mbah Gugel hehehe..
Nah, mengetahui posisi Indonesia yang bisa dibilang 'cukup panas' itu walau tak se'panas' posisi jepang dalam hal ini, tetap saja kita harus sikapi dan ekstra waspada untuk antisipasi ini. Iya nggak? Iya. (maksa ya heheu..). Jepang dengan luas kondisi geografisnya tak sama seperti Indonesia bahkan lebih agak ekstrim karena dikelilingi laut pula telah sadar akan situasi alamnya sehingga membuat mereka memiliki program mitigasi bencana yang baik dan terevaluasi. Indonesia, yakni berupa rangkaian program untuk mengurangi dan mengantisipasi dampak kerusakan akibat bencana. Indonesia sama sebagaimana Jepang termasuk negara yang wajib memiliki program ini karena kondisi geografisnya tersebut.
Dengan adanya sederet gunung yang masih aktif di jalur yang membentang panjang lurus itu, bukanlah hal yang mustahil memang bila meletusnya satu gunung bisa memicu meletusnya gunung aktif di daerah lainnya. Dan ini sudah kita saksikan bukan, sejak tahun 2007 (kalo ngga salah) dengan peristiwa meletusnya Gunung Kelud, segera disusul gunung-gunung lainnya. Sebelum Gunung Kelud meletus pada 2007 itu , gunung aktif Indonesia masih dalam posisi 'terlelapnya'.
"Indonesia Rawan Bencana, Kita Harus Siaga"
Alhamdulillaah, pada tahun 2010 lalu Indonesia berhasil memiliki program mitigasi bencana itu untuk hadapi bencana gunung meletus, tsunami, gempa. Banjir? Berita yang saya baca dan dengar tidak menyebutkan perihal banjir kala itu. Sayang banget ya, padahal banjir bandang juga beberapa kali terjadi di daerah Indonesia. Yah, mungkin media pemberitaan atau pemerintah kita sedang lelah sehingga hal itu tak sampai disebutkan atau mungkin justru saya yang sedang lelah jadi tak mengetahuinya (hehehe..aposeeh)
Program mitigasi bencana ini memang sudah disosialisasikan dan diujicobakan ke masyarakat daerah rawan bencana. Walau di pemberitaan yang terdengar menyebutkan bahwa alokasi dana untuk program ini terbatas namun tetap berjalan. Yup, sudah seharusnya begitu, apapun yang terjadi harus tetap melayani hehehehe..Meski alarm peringatan bencana masih jauh dari standar, perlengkapan evakuasi belum memadai, anggaran biaya masih sangat terbatas, tenaga ahli untuk proyek ini juga masih sangat sedikit.. Well yaa, yang jelas program mitigasi ini harus tetap berjalan, karena ini menyangkut urusan nyawa, Bung!
Tak bisa lagi kita tunda, cukuplah tsunami Aceh beberapa tahun silam itu menjadi pelajaran mahal dari ketiadaan perhatian Pemerintah dalam mengantisipasi bahaya bencana ini sehingga kerugian materiil dan non materiil dapat diminimalisir.
"Kemarin memberikan pengalaman dalam setiap inci langkah kita, semalam adalah teladan dan pengajarannya.. Dan untuk menghadapi hari esok, mari kita jadikan kemarin dan semalam itu sebagai pedoman dalam memaknai sebuah penghidupan"
Komentar
Posting Komentar