Sebentuk RizqiNya
Malam ini kembali mempertanyakan beberapa hal, yang pada intinya mengapa diberikan padaku semuanya? memangnya apa yang hendak sedang Kau rancang yaa Rabb? sebuah kebaikan.
Hanya itu yang akhirnya muncul dalam benak pikiranku.
Kau tahu rasanya menjalani hidup yang kau pahami hanya akhirnya kau harus mengkondisikan dirimu agar berdamai dengan segala keadaan dan situasi di hampir segala penjuru yang kau hinggapi?
Kau tahu rasanya bagaimana menjalani hidup yang sebenarnya adalah misteri namun kau mampu merasa dan membacanya lebih dulu dari orang lain?
Kau tahu rasanya menjalani hidup yang penuh dengan rasa iri orang-orang disekitarmu ? Padahal kau hanya memiliki semangat berbagi semata tak bermaksud lainnya.
Kau tahu rasanya menjumpai orang-orang yang mengaku mengenalmu dengan cukup baik padahal sangat jarang berkomunikasi, sekali pun berkomunikasi hanya seputar pekerjaan/tugas. Darimana mereka tahu akan motif/latar belakang seseorang begini dan begitu. Mungkin mereka mampu membaca lebih. hehe. Ya begitulah, kan kita hanya diminta menilai yang terlihat di luar saja. Benar, tapi kebersamaan dengan orang lain pun sangat jarang. Maaf, ini agak aneh.
Kau tahu rasanya berada dalam 'permainan' takdir. Sudahlah, ini tak bermaksud membuka peluang debat kata atas kalimat di awal. Aku tak tahu harus menyebutnya apa, bisa saja itu istilah yang tak tepat. Tapi memang seakan ini hanya sebuah permainan yang aku terseret ke dalamnya. Entah kenapa.
Begitu banyak permainan yang aku terseret ke dalamnya tanpa aku mau. Benarlah, hidup ini hanyalah permainan. Tapi setiap permainan selalu memiliki titik mula, klimaks, anti klimaks dan akhirnya memiliki titik akhir yakni saat kita sudah tak 'bermain' di sana.
Kau tahu, bagaimana rasanya menjalani hidup bersama dengan kumpulan masalah yang aku sejatinya belum pernah mengalaminya namun aku paham penyelesaiannya semata karena aku melihat dari pengalaman dan hasil bacaku saja atas segala hal yang terbaca olehku atas seizinNya. Dan atas kehendakNya pula, Alhamdulillaah memang semua yang kusampaikan arahan, saran dan nasihat diterima mereka. Meski ada juga yang sulit menerimanya. Ini hanyalah rizqiNya, semua aduan dan cerita itu datang sendiri tanpa kuundang sebelumnya. Allah telah mengaturNya. Alhamdulillaah.
Walau di sisi lainnya aku bersyukur karena itu menjadi bekalan bermanfaat bagi diriku kelak agar terhindar dari hal-hal yang tak baik. Untuk itulah, bila untuk urusan hubungan lawan jenis termasuk yang mendapat porsi cukup untuk kuperhatikan. Sebab berawal dari masalah ini, bisa banyak implikasinya.
Hanya itu yang akhirnya muncul dalam benak pikiranku.
Kau tahu rasanya menjalani hidup yang kau pahami hanya akhirnya kau harus mengkondisikan dirimu agar berdamai dengan segala keadaan dan situasi di hampir segala penjuru yang kau hinggapi?
Kau tahu rasanya bagaimana menjalani hidup yang sebenarnya adalah misteri namun kau mampu merasa dan membacanya lebih dulu dari orang lain?
Kau tahu rasanya menjalani hidup yang penuh dengan rasa iri orang-orang disekitarmu ? Padahal kau hanya memiliki semangat berbagi semata tak bermaksud lainnya.
Kau tahu rasanya menjumpai orang-orang yang mengaku mengenalmu dengan cukup baik padahal sangat jarang berkomunikasi, sekali pun berkomunikasi hanya seputar pekerjaan/tugas. Darimana mereka tahu akan motif/latar belakang seseorang begini dan begitu. Mungkin mereka mampu membaca lebih. hehe. Ya begitulah, kan kita hanya diminta menilai yang terlihat di luar saja. Benar, tapi kebersamaan dengan orang lain pun sangat jarang. Maaf, ini agak aneh.
Kau tahu rasanya berada dalam 'permainan' takdir. Sudahlah, ini tak bermaksud membuka peluang debat kata atas kalimat di awal. Aku tak tahu harus menyebutnya apa, bisa saja itu istilah yang tak tepat. Tapi memang seakan ini hanya sebuah permainan yang aku terseret ke dalamnya. Entah kenapa.
Begitu banyak permainan yang aku terseret ke dalamnya tanpa aku mau. Benarlah, hidup ini hanyalah permainan. Tapi setiap permainan selalu memiliki titik mula, klimaks, anti klimaks dan akhirnya memiliki titik akhir yakni saat kita sudah tak 'bermain' di sana.
Kau tahu, bagaimana rasanya menjalani hidup bersama dengan kumpulan masalah yang aku sejatinya belum pernah mengalaminya namun aku paham penyelesaiannya semata karena aku melihat dari pengalaman dan hasil bacaku saja atas segala hal yang terbaca olehku atas seizinNya. Dan atas kehendakNya pula, Alhamdulillaah memang semua yang kusampaikan arahan, saran dan nasihat diterima mereka. Meski ada juga yang sulit menerimanya. Ini hanyalah rizqiNya, semua aduan dan cerita itu datang sendiri tanpa kuundang sebelumnya. Allah telah mengaturNya. Alhamdulillaah.
Walau di sisi lainnya aku bersyukur karena itu menjadi bekalan bermanfaat bagi diriku kelak agar terhindar dari hal-hal yang tak baik. Untuk itulah, bila untuk urusan hubungan lawan jenis termasuk yang mendapat porsi cukup untuk kuperhatikan. Sebab berawal dari masalah ini, bisa banyak implikasinya.
*Tulisan jadul yang hanya tersimpan di draf setelah edit judul dan dilengkapi sedikit, akhirnya diposting juga..sekedar penuhi blog - ups!*
Komentar
Posting Komentar