Hasil Obrolan Forum
Beberapa waktu lalu, di sebuah grup Whatsapp yang saya ikuti sempat membahas susu kambing dan demam pada anak .. sengaja copas di sini, moga bermanfaat.. berikut rangkaian kicauannya :)
Susu kambing murni enak, lebih berlemak tapi lebih mudah diserap oleh tubuh dibanding susu sapi. Lebih baik yang murni, lebih efektif untuk penyembuhan. [Dalam obrolan ini, untuk sakit asma alergi dan asma kulit/eksim].
Manfaat susu kambing untuk Bayi dibanding Susu Binatang lain :
1. Susu kambing mempunyai antiseptik alami dan bisa membantu menekan pembiakan bakteri dalam tubuh. Hal ini dsebabkan adanya Fluorin yang kadarnya 10-100 kali lebih besar dari pada susu sapi. Fluorin juga bermanfaat untuk penyembuhan penderita penyakit seputar pernafasan seperti bronchitis, asma dan TBC.
2. Sangat aman bagi tubuh karena bersifat basa (Alkaline food), karena dibandingkan susu lainnya, rantai asam lemaknya lebih pendek, ukuran molekulnya lebih halus dan PH yang tinggi sehingga dapat membantu menyembuhkan penderita maag, kembung, asam lambung dan gangguan pencernaan lainnya, sedangkan susu sapi tidak cocok karena bersifat asam.
3. Kandungan proteinnya lembut dan efek laktasenya ringan sehingga tidak menyebabkan diare bagi yang mengkonsumsinya.
4. Lemak dalam susu kambing mempunyai tekstur yang lembut dan halus sehingga mudah dicerna. Lemak yang halus lebih kecil dibandingkan dengan butiran lemak susu sapi atau susu lainnya yang bersifat homogen alami. Hal ini menjadikan manfaatnya dapat dengan mudah untuk dicerna sehingga menekan timbulnya reaksi-reaksi alergi.
5. Struktur kimiawinya mendekati ASI, kaya akan beta casein (protein susu utama). Proteinnya 2,1 x susu sapi, merupakan makanan tambahan paling sesuai untuk tumbuh kembang anak dan orang-orang sibuk.
6. Menguatkan dan memadatkan tulang, karena kandungan kalsiumnya 3,8 x susu sapi dan menyumbangkan 27% fosfor dari kebutuhan dasar harian.
7. Sangat cocok untuk wanita hamil, wanita yang pernah melahirkan, wanita yang emnopause, penderita osteoporosis dan rematik.
8. Lebih aman untuk anak dan orang dewasa karena tidak mengandung senyawa alergen (beta-lactoglobulin) yang biasa terdapat pada susu lain. Sehingga sangat cocok sebagai makanan substitusi bagi bayi, anak dan orang dewasa yang alergi terhadap susu sapi atau berbagai jenis makanan lainnya.
9. Terbukti mempercepat pembakaran lemak.
10. Rendah kolesterol dan kadar lactosa lebih rendah 13% dari susu sapi dan 41% lebih rendah dari ASI.
11. Susu kambing untuk bayi membentuk sel darah, sel otak dan penawar toksin, karena kandungan potasium, sodium dan besi 2x dari susu sapi serta lebih unggul dalam kandungan vitamin seperti A, C, Niacin dan riboplavin, B6, B12, Mineral dan 8 asam amino (tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia).
12. Cocok bagi penderita kurang darah (HB), kelainan sel darah merah, gangguan lever dan asam urat.
13. Susu kambing untuk bayi menyehatkan nafas dan menghaluskan kulit karena mengandung Acid Nikotnic yang juga berguna untuk sistem peredaran darah, sistem paru-paru, mencegah bau mulut, asthm, bronkhitis dan TBC.
Dokter anak di Amerika Serikat (AS) menganjurkan para orang tua untuk tidak memberi sesendok penuh parasetamol dan ibuprofen saat anak menderita demam ringan. Hal ini karena obat itu bisa membuat anak tambah sakit dan membahayakan kesehatan.
Kelompok Pediatrik AS mengatakan kebiasaan yang salah untuk mengobati demam ringan membuat anak bisa mendapatkan overdosis obat. Menurut mereka, banyak orang tua yang salah memberi dosis kepada anak.
Menurut akademi pediatrik Amerika, temperatur tinggi pada anak sering menjadi cara tubuh untuk melawan infeksi. Sementara, orang tua yang memberi obat penurun panas bisa memperpanjang sakit anak.
Menurut petunjuk resmi Institut Nasional untuk Kesehatan dan Klinis Ekselen (Nice), penggunaan obat tersebut harus mempertimbangkan demam anak yang terlihat tidak baik. Meski Nice mengatakan kedua obat tersebut tidak harus diberikan secara rutin, mereka mengatakan, kedua obat bisa diberikan jika anak tidak merespon saat diberikan salah satunya.
Dalam laporan Telegraph, Rabu (16/10), Akademi Pediatrik AS mengatakan kedua obat berpotensi memiliki efek samping dan risiko itu perlu ditangani dengan serius. Sayangnya, banyak orang tua yang emnggunakan parasetamol atau ibuprofen meskipun anak hanya demam ringan. Parasetamol terkait dengan asma. sementara ibuprofen dilaporkan dapat menyebabkan luka di perut dan pendarahan hingga masalah ginjal.
(sumber: American Journal Clinical of Nutritional dan Republika.co.id-Washington)
Testimoni para ibu terkait hal di atas:
- Iya bu, jadi kalo panas suhunya masih 37, sekian jangan dikasih dulu. kalo udah 38 atau lebih baru dikasih jadi bunda/umi sedia termometer di rumah untuk ukur suhu demam anak.
- Aku pertama kali kasih paracetamol akrena anakku demamnya sudah 41,5 derajat. Supaya ngga step aja.
- Iya.. Mila juga pernah 41,8 derajat tapi langsung dibawa ke RS. takut step
(step = kejang akibat panas tinggi, biasanya diiringi ngigau dengan kesadaran menipis hingga tak sadarkan diri)
-Ya masing-masing anak beda daya tahan tubuhnya.. makanya ibunya harus hafal karakteristik demamnya ya, apalagi kalo ada riwayat kejang, berarti sebelum mencapai suhu itu harus udah dikasih paracetamol
- kalau masih ASI in sya'a Allah lebih mudah pemulihan tanpa obat
- Kalo lagi demam bisa lakukan contact skin to skin atau dipeluk tubuh si anak. Dengan demikian panas tubuh anak akan diserap oleh orang tua. Sekaligus memberi kehangatan karena sentuhan kasih sayang. Ini cara Nabi.. Yakinlah aman..
Komentar
Posting Komentar