Ilmu Memandang Dunia
Ketika beberapa ilmu pengetahuan memandang dunia dari sudut pandang keilmuannya masing-masing, mungkin akan memandangnya seperti ini:
Antropologi memandang dunia hanyalah kumpulan aktifitas kehidupan bersama kekhasannya sebagai manusia. Segalanya memiliki masa dan massa.
Geografi memandang bhw segala yg ada dlm kehidupan sudah dipetakan olehNya,bilapun ada yg blm dipetakan itu hanya krn blm ditemukan manusia.
Ekonomi memandang kehidupan dunia bahwa segalanya selayaknya menghasilkan keuntungan. Sebab segalanya pun bisa berbiaya.
Sosiologi memandang dunia sebagai kehidupan yang berpola dan berpengaruh sehingga dapat dipelajari keterkaitan satu hal dengan lainnya.
Seni memandang kehidupan dunia sebagai kumpulan hal yang layak dicitrakan, dipentaskan, disuarakan, dimaterikan dan divisualisasikan.
Sastra memandang dunia bahwa semuanya memiliki citarasa serta bisa dan atau perlu diabadikan. Mengabadikan kefanaan dalam keabadiaan semu.
Bahasa memandang dunia bahwa setiap tempat memiliki alat komunikasinya masing-masing. Pemersatunya adalah hati.
Biologi memandang dunia bahwa segala yang ada dalam kehidupan selalu berasal dari zat yang hidup, mustahil bila berasal dari tak hidup.
Matematika memandang dunia bahwa tak semua hal bisa diukur dengan perhitungan manusia.
Kimia memandang dunia bahwa dalam kehidupan ada asam dan basa juga katalis.
Fisika memandang dunia bahwa segala sesuatunya membutuhkan ruang.
Dan dunia adalah dunia.
Antropologi memandang dunia hanyalah kumpulan aktifitas kehidupan bersama kekhasannya sebagai manusia. Segalanya memiliki masa dan massa.
Geografi memandang bhw segala yg ada dlm kehidupan sudah dipetakan olehNya,bilapun ada yg blm dipetakan itu hanya krn blm ditemukan manusia.
Ekonomi memandang kehidupan dunia bahwa segalanya selayaknya menghasilkan keuntungan. Sebab segalanya pun bisa berbiaya.
Sosiologi memandang dunia sebagai kehidupan yang berpola dan berpengaruh sehingga dapat dipelajari keterkaitan satu hal dengan lainnya.
Seni memandang kehidupan dunia sebagai kumpulan hal yang layak dicitrakan, dipentaskan, disuarakan, dimaterikan dan divisualisasikan.
Sastra memandang dunia bahwa semuanya memiliki citarasa serta bisa dan atau perlu diabadikan. Mengabadikan kefanaan dalam keabadiaan semu.
Bahasa memandang dunia bahwa setiap tempat memiliki alat komunikasinya masing-masing. Pemersatunya adalah hati.
Biologi memandang dunia bahwa segala yang ada dalam kehidupan selalu berasal dari zat yang hidup, mustahil bila berasal dari tak hidup.
Matematika memandang dunia bahwa tak semua hal bisa diukur dengan perhitungan manusia.
Kimia memandang dunia bahwa dalam kehidupan ada asam dan basa juga katalis.
Fisika memandang dunia bahwa segala sesuatunya membutuhkan ruang.
Dan dunia adalah dunia.
Komentar
Posting Komentar