Hikmah Kala Senja Hari


Inspirasi QS. At Tin ayat 4: Tiada yang sia-sia dalam penciptaan makhlukNya

apa yang tampak sebagai kekurangan,kelemahan sejatinya terselip energi kekuatan dan pancaran kebaikan darinya. Tugas manusia untuk menggali dan menemukannya. Untuk selanjutnya didistribusikan dan dikonsumsi kehidupan.

ketika langkah erat untuk menuju syurga dibahasakan secara sederhana,melalui sabar dan syukur sebagai karakter manusia yang penuh keyakinanNya.

"Maka apakah kamu tidak memikirkannya?"

_____

dalam dunia pendidikan, dipelajari dan diteliti ada klasifikasi pembelajar dalam daya serap. Hal ini diukur melalui beberapa tes di antaranya tes intelegensi. meski sebagian kalangan berpendapat hal ini sudah tak laik untuk dijadikan batasan kemampuan kecerdasan seseorang namun untuk usia anak, setidaknya hal ini masih diperlukan meski ada baiknya hanya orang tua yang mengetahui hal itu untuk menjaga sisi psikologis anak.

dalam mata kuliah yang diperoleh penulis dikenal adanya anak berkebutuhan khusus atau yang biasa dikenal dengan ABK. anak yang membutuhkan pelayanan khusus dalam proses pembelajarannya karena memang ada kondisi khusus yang dialami anak tersebut akibat ketidaknormalan fungsi saraf atau motorik si anak.ABK sejatinya berbeda dengan kesulitan belajar. kalau ABK biasanya kesulitan menguasai pelajaran cukup banyak bahkan hampir seluruh mata pelajaran, namun jika kesulitan belajar biasanya anak hanya mengalami kesulitan pada satu atau dua mata pelajaran tertentu, umumnya bidang  bahasa, matematika atau ipa.  kali ini tidak akan dibahas tentang ABK itu sendiri secara utuh hanya ingin menyampaikan muatan inspirasi di atas terkait ABK tersebut. Insya Allah

di Indonesia khususnya Jadebek, ternyata cukup banyak dijumpai anak yang berkebutuhan khusus tersebut. Hal ini dapat terlihat dari banyak diminatinya sekolah inklusi atau sekolah khusus ABK (seperti sekolah autis) atau pun banyaknya dibutuhkan guru-guru pendamping untuk murid yang membutuhkan pendampingan dalam proses belajarnya baik secara lembaga atau mandiri.

orang tua yang memiliki anak dengan klasifikasi ABK paling 'ringan' seperti slow learner tingkat terdidik atau terlatih kadang masih dijumpai 'berat' untuk mengakui kondisi istimewa si anak. adalah suatu kebahagiaan tersendiri jika mengetahui ada orang tua yang mau dan siap menerima kondisi istimewa anak tersebut.

nah, di sini lah mari coba ingat kembali kutipan ayat di atas. Sungguh, Allah SWT tidak pernah membuat sesuatu itu dalam kondisi "reject" apatah lagi gagal. sesungguhnya Allah SWT bermaksud memuliakan orang tua yang dititipkan oleh Allah SWT dengan keistimewaan anak tersebut.

selalu ada kebaikan yang tersemat pada situasi yang tampak pada dzahir adalah keburukan. setiap anak adalah ibarat kertas putih yang siap diisi dengan berbagai macam warna tulisan. tidak bijak dan tidak layak jika kita abaikan potensi dahsyat mereka dan segala potensi kebaikan diri mereka. jadi ingat perkataan dozen saya, "tidak ada murid-anak yang gagal, yang ada adalah guru-orang tua yang gagal"

hari ini, anak-anak itu adalah tanggung jawab kita semua (guru,orang tua, masyarakat dan negara). mereka berhak mendapat porsi kasih sayang dan cinta yang sama dengan anak-anak lainnya karena tak sedikit dari mereka yang pada akhirnya bertumbuh dan berkembang dengan berbagai capaian yang luar biasa. Itu karena mereka merasa dianggap ada. Kalau mereka lebih sensitif dari yang lainnya itu adalah hal yang lumrah.

Hanya orang-orang pilihanNya yang dititipkan amanah anak dengan keistimewaan tersebut. karena tak setiap orang diberi peluang untuk lebih mendekat pada surgaNya yang begitu menggiurkan dengan cara yang tak rumit hanya butuh kekuatan hati dan jiwa yang besar untuk tetap bersama sabar dan syukur.

Allahu 'alam.

7 Juli 2011 pukul 20:17 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PULANG

Prototipe Guru Indonesia Abad 21

Bekal Nikah eps. 3